Pendidikan Indonesia, Assalamu’laikum Wr.Wb. Sahabat
yang berbahagia kita bersama-sama mengetahui bahwa di awal era pertumbuhan
Islam, Dunia Pengetahuan mengalami zaman keemasan dengan bermunculannya
ilmuwan-ilmuwan muslim yang sampai sekarang penemuannya masih digunakan dan
menjadi rujukan sebagai dasar dari perkembangan pengetahuan modern, tapi
mungkin karena kurangnya publisitas dan banyaknya peristiwa sejarah yang
menjadikan nama-nama mereka kurang dikenal bahkan di kalangan para umat muslim
itu sendiri.
Kali ini kami akan
menguraikan beberapa Tokoh Islam yang sangat Berjasa Dalam Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi dunia sebagai Dasar Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi zaman
sekarang.
Seperti dikutip melalui LAGIOKE.NET berikut 10 Ilmuan Islam Paling Berjasa
Dalam Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Dunia
1. IBNU RUSHD (AVERROES)
Ibnu Rushid (Averroes) |
Abu Walid Muhammad bin Rusyd adalah Ilmuan islam
paling berjasa lahir di Kordoba (Spanyol) pada tahun 520 Hijriah (1128 Masehi).
Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah hakim-hakim terkenal pada masanya. Ibnu Rusyd
kecil sendiri adalah seorang anak yang mempunyai banyak minat dan talenta. Dia
mendalami banyak ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat.
Ibnu Rusyd mendalami filsafat dari Abu Ja’far Harun dan Ibnu Baja.
Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari
Andalusia dengan pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar
diberikan untuk mengabdi sebagai “Kadi” (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat,
Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat
Aristoteles yang mempengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk
pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk
mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.Pemikiran Ibnu Rusyd. Karya-karya
Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk
karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan
besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.
Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu
Rusyd seperti yang dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan
filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap keberagamaannya.
Karya :
·
Bidayat Al-Mujtahid (kitab ilmu fiqih)
·
Kulliyaat fi At-Tib (buku kedokteran)
·
Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari’at
(filsafat dalam Islam dan menolak segala paham yang bertentangan dengan
filsafat).
2. Ibnu Rushd Sina (Avicenna)
Ibnu Rushd Sina (Avicenna) |
Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna
di Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia
(sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Beliau juga seorang penulis yang
produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan
pengobatan.
Bagi banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan
Modern” dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan
dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal
adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama
berabad-abad.
Karya Ibnu Sina, fisikawan terbesar Persia abad
pertengahan , memainkan peranan penting pada Pembangunan kembali Eropa.
Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa
pokok bahasan besar. Banyak diantaranya memusatkan pada filosofi dan
kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai “bapak kedokteran modern.”
George Sarton menyebut Ibnu Sina “ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah
satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu.” pekerjaannya
yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine,
dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).
3.
AL-BIRUNI
Al-Biruni |
Al-Biruni merupakan ilmuan islam paling berjasa
dibidang matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis
ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak
menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan.Abu Raihan Al-Biruni
dilahirkan di Khawarazm di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam
kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr
Mansur.Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali
Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik
Ibnu Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu
Al Abbas Ma’mun Khawarazmshah.
Abu Raihan Al-Biruni juga mengembara ke India
dengan Mahmud dari Ghazni dan menemani beliau dalam ketenteraannya di sana,
mempelajari bahasa, falsafah dan agama mereka dan menulis buku mengenainya. Dia
juga mengetahui bahasa Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa Berber. Dia menulis
bukunya dalam bahasa Persia (bahasa ibunya) dan bahasa Arab.Sebahagian karyanya
ialah:· Ketika berusia 17 tahun, dia meneliti garis lintang bagi Kath,
Khwarazm, dengan menggunakan altitude maksima matahari. Ketika berusia 22, dia
menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajian proyeksi peta,
“Kartografi”, yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi belahan bumi pada
bidang datar. ·
Ketika berusia 27, dia telah menulis buku berjudul
“Kronologi” yang merujuk kepada hasil kerja lain yang dihasilkan oleh beliau
(sekarang tiada lagi) termasuk sebuah buku tentang astrolab, sebuah buku
tentang sistem desimal, 4 buku tentang pengkajian bintang, dan 2 buku tentang
sejarah. ·
Beliau membuat penelitian radius Bumi kepada
6.339,6 kilometer (hasil ini diulang di Barat pada abad ke 16). Hasil karya
Al-Biruni melebihi 120 buah buku.
Sumbangannya kepada matematika termasuk :
- Aritmatika
teoritis and praktis
- Penjumlahan
seri
- Analisis
kombinatorial
- Kaidah
angka 3
- Bilangan
irasional
- Teori
perbandingan
- Definisi
aljabar
- Metode
pemecahan penjumlahan aljabar
- Geometri
- Teorema
Archimedes
- Sudut
segitiga
4.
AL-KHAWARIZMI
Al-Khawarizmi |
Nama Asli dari al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn
Musa al-khawarizmi merupakan salah satu ilmuan islam paling berjasa. Selain itu
beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff.
Al-Khawarizmi dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi,
al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi.
Beliau dilahirkan di Bukhara.Tahun 780-850M adalah zaman kegemilangan
al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada yang
mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain
menegaskan beliau hidup di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan
meninggal tahun 266H/850M di Baghdad.
Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa
al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan
dan keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang falsafah,
logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia.
5. JABIR IBNU HAYYAN / IBNU GEBER
Jabir Ibnu Hayyan/Ibnu Geber |
Lahir di kota peradaban Islam klasik, Kuffah (Irak), ilmuan islam paling
berjasa ini lebih dikenal dengan nama Ibnu Hayyan. Sementara di Barat ia
dikenal dengan nama Ibnu Geber. Ayahnya, seorang penjual obat, meninggal
sebagai ‘syuhada’ demi penyebaran ajaran Syi’ah. Jabir kecil menerima
pendidikannya dari raja bani Umayyah, Khalid Ibnu Yazid Ibnu Muawiyah, dan imam
terkenal, Jakfar Sadiq. Ia juga pernah berguru pada Barmaki Vizier pada masa
kekhalifahan Abbasiyah pimpinan Harun Al Rasyid.
Ditemukannya kimia oleh Jabir ini membuktikan,
bahwa ulama di masa lalu tidak melulu lihai dalam ilmu-ilmu agama, tapi
sekaligus juga menguasai ilmu-ilmu umum. “Sesudah ilmu kedokteran, astronomi,
dan matematika, bangsa Arab memberikan sumbangannya yang terbesar di bidang kimia,”
tulis sejarawan Barat, Philip K Hitti, dalam History of The Arabs. Berkat
penemuannya ini pula, Jabir dijuluki sebagai Bapak Kimia Modern.
Dalam karirnya, ia pernah bekerja di laboratorium
dekat Bawwabah di Damaskus. Pada masamasa inilah, ia banyak mendapatkan
pengalaman dan pengetahuan baru di sekitar kimia. Berbekal pengalaman dan
pengetahuannya itu, sempat beberapa kali ia mengadakan penelitian soal kimia.
Namun, penyelidikan secara serius baru ia lakukan setelah umurnya menginjak
dewasa.
Dalam penelitiannya itu, Jabir mendasari
eksperimennya secara kuantitatif dan instrumen yang dibuatnya sendiri,
menggunakan bahan berasal dari logam, tumbuhan, dan hewani. Jabir mempunyai
kebiasaan yang cukup konstruktif mengakhiri uraiannya pada setiap eksperimen.
Antara lain dengan penjelasan : “Saya pertamakali mengetahuinya dengan melalui
tangan dan otak saya dan saya menelitinya hingga sebenar mungkin dan saya
mencari kesalahan yang mungkin masih terpendam”.
Dari Damaskus ia kembali ke kota kelahirannya,
Kuffah. Setelah 200 tahun kewafatannya, ketika penggalian tanah dilakukan untuk
pembuatan jalan, laboratoriumnya yang telah punah, ditemukan. Di dalamnya
didapati peralatan kimianya yang hingga kini masih mempesona, dan sebatang emas
yang cukup berat.
6. IBNU ISMAIL AL JAZARI
Ibnu Ismail Al Jazali |
Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian
hari dikenal sebagai mesin robot. “Tak mungkin mengabaikan hasil karya
Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan
instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin” (Donald Hill).
Kalimat di atas merupakan komentar
Donald Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik dengan sejarah
teknologi, atas buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-Jazari. Al
Jazari merupakan seorang tokoh besar di bidang mekanik dan industri. Lahir dai
Al Jazira, yang terletak diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria,
tepatnya antara Sungai tigris dan Efrat.Al-Jazari merupakan ahli teknik yang
luar biasa pada masanya.
Nama lengkapnya adalah Badi Al-Zaman
Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari. Dia tinggal di Diyar Bakir, Turki, selama abad
kedua belas. Ibnu Ismail Ibnu Al-Razzaz al-Jazari mendapat julukan sebagai
Bapak Modern Engineering berkat temuan-temuannya yang banyak mempengaruhi
rancangan mesin-mesin modern saat ini, diantaranya combustion engine,
crankshaft, suction pump, programmable automation, dan banyak lagi.
7.
ABU AL ZAHRAWI (ALBUCASIS)
Abu Al Zahrawi (Albucasis) |
Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli bedah, maupun ilmuan yang berasal
dari Andalusia. Dia merupakan penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang
dengan menggunakan gips sebagaimana yang dilakukan pada era modern ini. Sebagai
seorang dokter era kekalifahan, dia sangat berjasa dalam mewariskan ilmu
kedokteran yang penting bagi era modern ini.
Al Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota Al Zahra
yaitu sebuah kota yang terletak di dekat Kordoba di Andalusia yang sekarang
dikenal dengan negara modern Spanyol di Eropa. Kota Al Zahra sendiri dibangun
pada tahun 936 Masehi oleh Khalifah Abd Al rahman Al Nasir III yang berkuasa
antara tahun 912 hingga 961 Masehi. Ayah Al Zahrawi merupakan seorang penguasa
kedelapan dari Bani Umayyah di Andalusia yang bernama Abbas. Menurut catatan
sejarah keluarga ayah Al Zahrawi aslinya dari Madinah yang pindah ke Andalusia.
Al Zahrawi selain termasyhur sebagai dokter yang
hebat juga termasyhur karena sebagai seorang Muslim yang taat. Dalam buku
Historigrafi Islam Kontemporer, seorang penulis dari perpustakaan Viliyuddin
Istanbul Turki menyatakan Al Zahrawi hidup bagaikan seorang sufi. Kebanyakan
dia melakukan pengobatan kepada para pasiennya secara cuma-cuma. Dia sering
kali tidak meminta bayaran kepada para pasiennya. Sebab dia menganggap
melakukan pengobatan kepada para pasiennya merupakan bagian dari amal atau
sedekah. Dia merupakan orang yang begitu pemurah serta baik budi pekertinya.
8.
IBNU HAYTHAM / A-HAZEN
Ibnu Haytham / A-Hazen |
Nama lengkapnya Abu Al Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham. Dunia Barat
mengenalnya dengan nama Alhazen. Ia lahir di Basrah tahun 965 M. Di kota
kelahirannya itu ia sempat menjadi pegawai pemerintahan. Tetapi segera keluar
karena tidak suka dengan kehidupan birokrat.
Sejak itu, mulailah perantauannya untuk belajar
ilmu pengetahuan. Kota pertama yang dituju adalah Ahwaz kemudian Baghdad.
Kecintaannya kepada ilmu pengetahuan membawanya berhijrah ke Mesir. Untuk
membiayai hidupnya, ia menyalin buku-buku tentang matematika dan ilmu falak.
Belajar yang dilakukan secara otodidak membuatnya
mahir dalam bidang ilmu pengetahuan, ilmu falak, matematika, geometri,
pengobatan, dan filsafat. Tulisannya mengenai mata telah menjadi salah satu
rujukan penting dalam bidang penelitian sains di Barat. Kajiannya mengenai
pengobatan mata menjadi dasar pengobatan mata modern.
Ibnu Haitham juga turut melakukan percobaan
terhadap kaca yang dibakar dan dari situ tercetuslah teori lensa pembesar.
Teori itu telah digunakan oleh para saintis di Itali untuk menghasilkan kaca
pembesar pertama di dunia. Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitham telah
menemukan prinsip isi padu udara sebelum seorang ilmuwan bernama Tricella
mengetahui hal tersebut 500 tahun kemudian.
9.
AL-JAHIZ
Al-Jahiz |
Al-Jahiz lahir di Basra, Irak pada 781 M. Abu
Uthman Amr ibn Bahr al-Kinani al-Fuqaimi al-Basri, nama aslinya. Ahli zoologi
terkemuka dari Basra, Irak ini merupakan ilmuwan Muslim pertama yang
mencetuskan teori evolusi. Pengaruhnya begitu luas di kalangan ahli zoologi
Muslim dan Barat.
Jhon William Draper, ahli biologi Barat yang
sezaman dengan Charles Darwin pernah berujar, ”Teori evolusi yang dikembangkan
umat Islam lebih jauh dari yang seharusnya kita lakukan. Para ahli biologi
Muslim sampai meneliti berbagai hal tentang anorganik serta mineral.” Al-Jahiz
lah ahli biologi Muslim yang pertama kali mengembangkan sebuah teori evolusi.
Ilmuwan dari abad ke-9 M itu mengungkapkan dampak
lingkungan terhadap kemungkinan seekor binatang untuk tetap bertahan hidup.
Sejarah peradaban Islam mencatat, Al-Jahiz sebagai ahli biologi pertama yang
mengungkapkan teori berjuang untuk tetap hidup (struggle for existence). Untuk
dapat bertahan hidup, papar dia, makhluk hidup harus berjuang, seperti yang
pernah dialaminya semasa hidup.
Beliau dilahirkan dan dibesarkan di keluarga
miskin. Meskipun harus berjuang membantu perekonomian keluarga yang morat-marit
dengan menjual ikan, ia tidak putus sekolah dan rajin berdiskusi di masjid
tentang sains. Beliau bersekolah hingga usia 25 tahun. Di sekolah, Al-Jahiz
mempelajari banyak hal, seperti puisi Arab, filsafat Arab, sejarah Arab dan
Persia sebelum Islam, serta Al-Qur’an dan hadist.
10.
AR-RAZI / RAZHES
Ar-razi / Razhes |
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi (Persia:أبوبكر الرازي) atau
dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran
yang hidup antara tahun 864 – 930 beliau termasuk ilmuan islam
paling berjasa dibidangnya. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan
wafat pada tahun 313 H/925.
Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat,
kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada
Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk
memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit
Muqtadari di Baghdad. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan
dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam.
Sekian semoga bermanfaat jangan lupa share yaa...
EmoticonEmoticon